Imanyang sehat harus didasarkan pada pengenalan kita akan ajaran Kitab Suci. Iman sejati itu harus didasarkan pada perkataan Tuhan sendiri, bukan pada perasaan atau anggapan masing-masing orang. Oleh karena itu sangat tidak wajar jika ada orang Kristen yang mengatakan bahwa “doktrin itu tidak penting.”.
Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA, Pembina Ma’had Tahfidzul Quran DTI Bekasi Jawa Barat Kita di sini, begini dan saat ini adalah atas izin Allah. Tidak ada yang kebetulan. Semua pasti ada hikmahnya. Semua dengan izin Allah. Bersendikan kalimat Tauhid “Laa ilaaha illallaah* menjadikan kita dalam Qudrat ini untuk mengabdi kepada Allah. Maka, kita berbuat karena atas perintah Allah dan mengharap ridha Allah. Kejadian pencurian, pun terjadi atas izin Allah, tapi mencuri itu tidak diridhai Allah. Bagi kita yang kecurian atau kehilangan, tentu ridha terhadap taqdir Allah, hingga Allah pun ridha pada kita. Tentang semua atas izin Allah ini, disebutkan di dalam ayat وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ Artinya “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz.” QS Al-An’am [6] 59. Pada ayat lain disebutkan bahwa kunci-kunci perkara yang ghaib itu ada lima. إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Artinya “Kunci-kunci perkara yang gaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Yaitu yang disebutkan oleh firman-Nya Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang 1. Hari Kiamat, 2. Dialah yang menurunkan hujan, 3. Mengetahui apa yang ada dalam rahim, 4. Tiada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok, 5. Tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS Luqman [31] 34. Berkaitan dengan ayat ini, Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu menjelaskan, bahwa tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia Allah mengetahuinya. Juga tidak ada sebuah pohon pun, baik di daratan maupun di lautan, melainkan ada Malaikat yang diperintahkan untuk menjaganya. Malaikat itu mencatat daun-daun yang gugur dari pohon itu. Ibnu Abu Hatim menambahkan, bahwa tidak ada suatu pohon pun di bumi, tidak pula sebuah biji pun yang ditanam melainkan padanya terdapat Malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk melaporkan kepada-Nya apa yang terjadi pada pohon itu. Termasuk mengenai masa lembabnya apabila mengalami kelembaban, dan masa keringnya apabila mengalami kekeringan. Karena semua atas izin Allah dan diketahui-Nya, maka marilah kita lebih barhati-hati lagi dalam berkata dan bertindak, agar selalu selaras dengan tuntunan Allah. Juga, tidak menyandarkan segala sesuatunya pada orang lain atau pada diri sendiri. Namun menyandarkannya mutlak kepada Allah. Karena semua sudah tercatat, kita juga tahunya setelah terjadi. Maka, tidak ada sedikitpun rasa su’udzan, prasangka buruk, menolak taqdir, dan seandainya begini, seandainya begitu. Karena semuanya berlangsung atas izin-Nya semata. Segala mudharat dan manfaat, anugerah dan musibah, terjadi atas izin Allah. Jadi, tidak perlu cemas berlebihan, berharap berlebihan, semuanya wajar saja. Semua pasti ada hikmahnya, tinggal kita tingkatkan tawakkal kepada-Nya. Untuk itu, marilah kita menggapai ridha Allah di setiap waktu, tempat dan kesempatan. Dan kita berharap, jangan sekejap pun terlepas dari Allah. Seperti doa pagi dan sore yang diajarkan Nabi Shallalahu Alaihi Wasallam يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا Artinya “Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” HR Ibnu As-Sunni, An-Nasa’i, Al-Bazzar dan Al-Hakim. Sanad hadits hasan – Al Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah. Semoga dengan izin Allah, kita selalu mendapatkan ridha-Nya. Selamanya. Aamiin. A/RS2/P1 Mi’raj News Agency MINA
MemahamiSebab Turunnya Ayat Alquran tentang Poligami. BincangSyariah.Com – Syaikh Nawawi al-Bantani dalam karya tafsirnya, Marāh Labīd li Kasyf Ma’nā al-Qur‘ān al-Majīd menjelaskan apa sebenarnya sebab turunnya surah an-Nisa’: 3, ayat Alquran yang sering menjadi dasar kebolehan poligami. Allah Swt. berfirman:
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Benar kata Ibukku bahwa belajar itu tiap detik, bahwa membaca itu tidak hanya buku. Dan dengan diam, aku ternyata bisa menyimak, berusaha mengambil pelajaran -tentu saja yang sesuai dengan kapasitas otakku. Semua dimulai ketika aku mengambil mata kuliah Teaching Prose ketika di bangku Pasca Sarjana. Grandma Roembilin, dosenku ketika itu, meminta aku dan teman teman untuk membaca dan mendiskusikan satu novelette yang ditulis oleh Mitch Albom. Dari sekian banyak karya si pengarang, Grandma memilihkan "The Five People you meet in Heaven". Diksi yang mudah dicerna, cara bercerita yang tidak biasanya membuat aku senang membaca novelette tersebut. Namun ternyata kisah yang pendek itu, mendadak menjadi buku filsafat tebal. Kata kata ringan berubah menjadi luar biasa berat dalam makna. Pikir dan hatiku langsung terikat pada mini novel tersebut. Semua kalimat didalamnya mengandung filosofi hidup. Semuanya menjadi kalimat kalimat kutipan favoritku. Salah satunya adalah yang ini. “There are no random acts...We are all connected...You can no more separate one life from another than you can separate a breeze from the wind...” ― Mitch Albom, The Five People You Meet in Heaven Membayangkan bahwa semua kejadian dalam hidup kita ini bukanlah kejadian yang ngawur, bahwa tidak ada itu yang namanya kebetulan, adalah sesuatu yang awalnya membingungkan. Apalagi memahami bahwa jaring hidup kita terkoneksi dengan hidup mahluk lain. Ini karena mataku di depan sehingga aku terbiasa menatap ke depan. Tidak menyadari -atau seringkali lupa- bahwa dibelakangku ada garis hidupku yang lalu. Bahwa disamping kiri kananku, bahkan atas bawahku, ada kehidupan kehidupan yang lain dari mahluk mahluk yang itu lah yang merajut benang benang peristiwa dalam hidupku. Semuanya itu lah yang menjadi lantaran aku yang sekarang, yang sekarang ini sampai di titik semua pikiran pikiran ini akhirnya bertaut. Kitab "Al Ibriiz" yang aku kaji beberapa waktu terakhir -sebagai pelarian atas peristiwa peristiwa penghancur hati yang terjadi dalam hidupku beberapa tahun terakhir ini, memaktubkan hal yang sama. Hantaman keras pada diriku! Agamaku mengaturnya. Kitabku menuliskannya. Tuhanku menjelaskannya. Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, "... Allah mengatur urusan makhluk-Nya." ar-Ra'd 2. Dalam ayat lain dikatakan, " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula...." al-An'aam 59. Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an, "Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." al-Qamar 49 "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." al-Hadiid 22 Duh Gusti! Siapapun dia yang masuk dalam hidupku, sebesar ataupun sekecil apapun peranannya, adalah sudah dituliskan, Apapun peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sepenting ataupun seremeh apapun, adalah juga sudah dituliskan. Apa yang harus aku khawatirkan? Jika aku dibuatNya begini, menjadi seperti ini, di jalan ini, maka ini bukanlah trial dan errornya Tuhanku atas hidupku. Bukan lahan coba coba bagi Dia untuk hidupku. Sekuat apapun aku menolak dan menghindar, bila itu sudah disahkan atas hidupku, maka bagaimanapun caranya hal itu akan tetap terjadi jua. Begitupun sebaliknya. Karenatidak ada selembar pun daun yang jatuh tanpa ijin Tuhan. Lihat Cerpen Selengkapnya
Itutidak ada asalnya. (Nurun Aladdarb, 20 Muharam 1427) Maka tidak boleh menyebarluarkan hadits semacam ini dan menisbatkannya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Justeru yang wajib adalah memperingatkan pelakunya dan menjelaskan bahwa hal ini tidak ada asalnya dari kitab-kitab hadits. Jakarta, NU OnlineAntara ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam Al-Qur’an mustahil bertentangan. Hal itu karena Al-Qur’an merupakan mukjizat. Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Misbahul Munir.“Al-Qur’an pasti sinkron, karena itu mukjizat. Al-Qur’an bukan bikinan manusia, bukan dikarang oleh Nabi Muhammad. Tapi Al-Qur’an wahyu dari Allah subhanahu wata’ala,” kata Kiai Misbah saat mengisi pengajian Ramadhan di Majid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu 19/5 itu berbeda dengan buku atau tata aturan negara dalam bentuk Undang-Undang sebagai produk manusia, sehingga sering terjadi kesimpangsiuran di dalamnya.Baca Hidupkan Ramadhan dengan Kegiatan Bernilai IbadahKiai Misbah juga mengatakan bahwa Al-Quran merupakan mukjizat yang terhebat dan bertahan sampai hari kiamat. “Al-Qur’an adalah mukjizat paling besar dan bertahan sampai hari ini dan hari kiamat,” Nabi Muhammad, terdapat nabi-nabi lain yang mendapat mukjizat. Seperti Nabi Musa dengan tongkatnya yang bisa membelah laut, Nabi Isa dengan mukjizatnya bisa menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati, dan Nabi Ibrahim yang dibakar, tapi tidak mati. Namun demikian, kata Kiai Mishbah, Al-Qur’an merupakan mukjizat yang terhebat dibanding mukjizat yang diterima nabi-nabi lain. “Mukjizat Nabi Musa, Isa, dan Ibrahim hebat, tapi tidak sehebat mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad yang berupa Al-Qur’an,” jelasnya. Husni Sahal/Kendi Setiawan KISAHNYATA TENTANG AYAT KURSI Kebetulan yang dirumah itu adikku, setelah aku tanya demikian diapun menjawab kalau ternyata dompetku masih ada dikamar. Tidak terasa ternyata aku sudah sampai di tempat razia polisi tadi, namun anehnya di situ sudah tidak nampak ada razia lagi padahal setauku biasanya razia selesai itu sekitar jam 1
Tidak Ada Kejadian yang Kebetulan. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengatur segala kejadian, tidak ada satu kejadian pun yang terjadi tanpa izin-Nya, dan apapun yang Allah lakukan pasti baik bagi orang beriman. kita simak surat Ali Imran ayat 190 dan 191 yang isinya اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal,” QS. Ali Imran 190. الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ “yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” QS. Ali Imran 191. Jika kita ingin tahu orang yang berakal, orang berakal itu adalah orang yang ketika berdiri, duduk, berbaring selalu ingat Allah, karena apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan membuat ingat kepada Allah Ta’ala. semua makhluk yang ada adalah ciptaan Allah, tidak ada yang bukan ciptaan Allah. Jadi rekan-rekan sekalian, kita sering mengatakan kebetulan, padahal tidak ada yang kebetulan, semua yang terjadi atas izin Allah, karena jika tanpa izin Allah maka semuanya tidak akan pernah terjadi. Musibah apapun bentuknya, digigit nyamuk, kepleset, kejatuhan kotoran burung, atau lebih besar dari itu semua terjadi atas izin Allah, kalau kita kehilangan dompet atau merasa tidak nyaman saja karena dihina orang itu terjadi atas izin Allah, tapi banyak yang tidak menyadarinya. Belum lagi hal-hal yang tidak terduga yang kemungkinan akan datang kepada kita entah kapan dan dimana, seperti musibah. Jika seseorang ditimpa musibah atas kejadian, kemudian ia bersabar, berpikir positif, dan ridho atas kejadian tersebut maka akan mendapat pahala atas kejadian tersebut. Selain itu kita dianjurkan berdoa, “Allahummaftah alayya hikmataka wansyur alayya rahmataka wa zakkirni ma nasitu ya zal jalali wal ikrami.” Artinya “Ya Allah, bukalah hikmah-Mu padaku, bentangkanlah rahmat-Mu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupakan wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemurahan.” Karena semua hal yang terjadi adalah atas takdir dan kehendak Allah, baik itu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Maka kita harus selalu kaitkan segala sesuatu yang terjadi kepada Allah Ta’ala. Pas lagi dapat musibah seharusnya kita berfikir, boleh jadi kita habis melakukan maksiat sehingga Allah memberikan musibah ke kita. Begitupun ketika senang, kita harus ingat ke Allah karena dengan kebaikan Allah kita masih bisa dikasih kesempatan buat hidup senang. Wallahu a’lam bishowab. KH. Abdullah Gymnastiar
Menguraikandan merincikan yang global (mujmal), mengkaitkan yang mutlak dan mentakhsiskan yang umum(‘am), Tafsil, Takyid, dan Takhsis berfungsi menjelaskan apa yang dikehendaki Al-Qur’an. Menetapkan dan mengadakan hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. 1 – 10 Contoh Soal Al – Qur’an dan Hadist Pilihan Ganda dan Jawaban. 1.

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat suatu kebaikan untuk orang lain? Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu QS 4114, 2195, 2877 Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang disekitarmu yang dapat dijadikan tempat curahan hati? Itu adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara padaNYA QS 1286 Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya atau kau menerima telepon darinya? Itu adalah kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan QS 3190-191 Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan? Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya QS 652-3 Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan? Itu adalah saat Allah mengizinkan kau untuk diuji. Allah ingin mendengar rintihan serta doamu agar kau menyadari akan keberadaanNYA QS 4731 Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA Allah selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu. Apakah anda pikir tulisan ini hanya iseng? Tidak! Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN. Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu rasakan kehadiranNYA.. Dengarkan suaraNYA yang berkata "Jangan khawatir, AKU ada di sini bersamamu" QS 2186 itu aku...yg selalu bercerita kepada-NYA... dengan bahasa yg ku punya... bahasa hati yg engkau sendiri pun tak mampu menterjemahkannya hanya lewat kata.. Dikutip dari Didiek S. Penulis - Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...

Sebagaimanayang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 44. Tidak hanya pria, ada pula wanita yang bermimpi semacam ini. Apabila Anda merupakan seorang wanita yang telah menikah dan kebetulan mimpi seperti ini, itu artinya apa yang Anda anggap baik atau berhasil, ternyata sebaliknya.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejatinya tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua yang terjadi di alam ini atas izin dan kehendak Allah. Tidak ada daun yang jatuh, atau pasir yang bergeser di lautan tanpa izin Allah. Semuanya ada dan dalam genggaman kalimat yang terpampang dilaman status media sosial seorang kerabat. Lama kalimat ini ku tatap dan ku resapi, meski bukan kalimat yang baru aku ketahui, tetapi kalimat ini seolah memberikan "aliran listrik" yang kuat yang masuk ke dalam sanubari hati. Perasaan ini tiba-tiba menjadi tidak menentu, pikiran berlari-lari menyisir satu demi satu huruf dan kata yang tertulis, seraya memanggil kembali memori ketika menyaksikan sakaratul maut Ibunda waktu itu. Mungkin, aku adalah mahluk yang paling berdosa dihadapan Allah. Betapa tidak, ketika sakaratul maut itu datang, aku berteriak seraya meminta Allah tidak memanggil Ibu. Kenangan disaat itu menguat, terefleksi menjadi gambaran diri ketika menatap tajam ke plafon rumah sakit sambil memohon dengan isak tangis supaya jangan diambil Ibunda ku ini.. Dalam hati aku marah, aku berontak, aku menolak takdir ini. Aku merasa saat itu Allah tidak mendengarkan, Allah sedang menghukum ku..Dan ketika hembusan nafas terakhir Ibu lepas, pandangan ini menjadi gelap. Aku meronta, meminta agar malaikat mengembalikan ruh Ibu. Aku marah ke dokter, marah ke suster, marah kesemua orang. Keluarga dan saudara berusaha menenangkan ku, mereka meminta aku istighfar, mereka meminta aku mengingat kebesaran Allah dan menerima keputusan ini sebagai jalan terbaik bagi ibu..Aku marah !! Aku marah karena aku gagal ! Aku gagal sebagai anak ! Aku tidak mampu memberikan pengobatan terbaik bagi Ibu. Aku gagal !!!Bahkan aku meninggalkan kesan yang buruk sebelum Ibu koma. Saat itu, ditengah situasi yang resah dan bingung saat menemani Ibu di rumah sakit malam ke 5, Ibu tidak berhenti meminta duduk, tidur, duduk, tidur setiap menit sepanjang malam.. Ibu tidak bisa tidur, ibu selalu minta dikipasi, ibu minta digosok kakinya.. Dan setiap kali ibu minta duduk, aku harus menarik dan memeluk badannya yang semakin berat karena cairan diperut tidak bisa keluar. Raut wajah ini menjadi kecut, ucapan pun menjadi seenaknya seolah meminta Ibu memahami kondisi ku yang sudah 2 hari tidak tidur. Rasa lelah membutakan mata, rasa cape membuat aku mudah emosi. Aku lupa jika aku diposisi Ibu waktu itu, bisa saja aku lebih rewel gagal meninggalkan kenangan yang indah bagi Ibu, bahkan sebelum Ibu pergi. Yang Ibu ingat aku marah. Ketika keponakan ku datang untuk besuk, kalimat itulah yang Ibu sampaikan ke dia. "Bawa omah pulang rah, Om disini marah-marah terus"Perasaan marah, bersalah, sedih dan tidak tahu harus apa, sampai hari ini tidak bisa hilang. Bayangan akan kebodohan diri dan penyesalah karena tidak segera membawa Ibu ke RS lain pun sering muncul. Aku belum bisa sepenuhnya menerima situasi ini.. Aku berharap waktu bisa diulang, akan ku perbaiki kondisi ini.. rasa tidak terima semakin berat menggantung dipikiran.. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya

TidakTerjadi Secara Kebetulan. Redaksi – Kamis, 27 Rabiul Awwal 1443 H / 4 November 2021 16:42 WIB. Oleh Ady Amar *) MANA ada pernyataan nekat pada beberapa tahun lalu, bisa muncul dari mulut seseorang, dan itu pelecehan agama (Islam). Tapi hari-hari ini menista/melecehkan simbol-simbol dan syariat Islam itu seolah bertumbuh berlomba susul
ILMU fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi. Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini. “… dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” QS Al Furqaan2 BACA JUGA Prestasi Bukanlah Kebetulan “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” QS Al Qamar49 Dan, tentu saja Allah menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan. Tidak mungkin tanpa tujuan. Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini. Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya. Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi, tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini. “… mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” QS. An Nisaa’19 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al Baqarah216 Dan, keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya demi kebaikan kita. Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang, seolah-olah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas. Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi, Allah telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu. “… Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” QS Ath Thalaaq1 “Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. At Takwir29 Jika kita berikhtiar, maka itu semata-mata karena memenuhi perintah Allah. Manusia hanya berusaha, sedangkan Allah yang menentukan akibat dan hasilnya. Dan harus kita yakini bahwa akibat dan hasil yang dipilihkan Allah bagi kita adalah yang terbaik. BACA JUGA First Chance Jika demikian, mengapa kita harus takut dan khawatir dalam menjalani hidup? Bukankah semuanya untuk kebaikan kita sendiri. Pahit mungkin terasa pahit yang kita alami. Kita tidak menyukai. Kita membencinya. Padahal boleh jadi itu yang terbaik bagi kita. Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini. Yang sering mengeluh dengan pemberian-Mu. Yang sering lupa bahwa Engkau memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan, mulai detik ini saya merasa tentram terhadap rahmat Allah, keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan ilmu-Nya. Hidup yang lebih tenang karena “melihat” peran Allah dalam setiap peristiwa dan setiap urusan. Hidup yang tenang, karena hidup dalam lindungan dan pemeliharaan Allah. [] SUMBER MOTIVASI ISLAMI
Tiadasesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz.
Ilustrasi Sr. Elisa Petra membopong orok bayi yang baru saja lahir usai proses persalinan. Dok. OSA Rabu, 11 Agustus 2021 1815-20 KETIKA diambang putus asa, seorang teman mengirimi kata-kata bijak via WA group SMP, “Tuhan benteng hidupku dan gunung pengungsianku.” Padahal teman ini, setiap kali posting biasanya isinya ngacau. Namun pagi itu dia kirim kalimat tadi dengan kata-kata di bawahnya. “Ingat bro, ada Tuhan yang bisa kita mintai pertolongan,” tulisnya. “Padahal semalaman, saya tidak bisa tidur. Atau lebih tepatnya berusaha tidak tidur, karena isteriku pendarahan lagi,” kata seorang teman yang berdiri di samping ranjang istrinya yang baru saja melahirkan. “Selama 24 jam kemarin iman dan kepercayaanku pada Tuhan benar-benar diuji,” katanya. “Kami sebenarnya ke rumah sakit untuk kontrol kandungan. Bukan untuk proses kelahiran, karena usia bayi dalam kandungan isteriku baru tujuh bulan,” ujarnya. “Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada masalah pada bayi dan tembuni-nya hingga kami harus secepatnya dioperasi untuk menyelamatkan bayi dan ibunya,” ujarnya lagi. “Kami syok. Bahkan isteriku mungkin karena terlalu stres lalu pendarahan. Di situlah saya langsung lemas, menangis karena kandungan yang pertama dulu sudah berusia delapan bulan dan meninggal di dalam kandungan karena isteriku pendarahan,” katanya. “Saya benar-benar trauma, kesedihan dan kehampaan seakan terbayang di depan mata, semuanya jadi gelap dan menyesakkan,” ujarnya lagi “Dalam kekalutan itulah, saya sekilas ingat postingan teman di group SMP yang seakan ditujukan untuk saya semata, ingat Tuhan,” katanya. “Saat itulah saya dengan cepat minta doa keluarga dan teman-teman. Saya sebar ke berbagai group WA yang ada di HP ku dengan permintaan doa untuk keselamatan isteri dan bayiku,” katanya lagi. “Ketika isteriku masuk ruang operasi, saya tidak henti-hentinya berdoa Bapa Kami, Salam Maria, dan menyebut hati kudus Yesus berulang-ulang. Karena hanya doa itu yang spontan muncul di pikiran, bibir dan hati saya,” ujarnya. “Tiga jam saya benar-benar takut dan cemas. Saya benar-benar mohon kepada Tuhan untuk keselamatan isteri dan anakku,” kenangnya. “Puji Tuhan, Tuhan mengabulkan doaku, doa isteriku dan doa semua keluarga dan teman-teman yang bersatu dengan kami dalam doa. Isteriku dan anakku selamat dan sehat. Anakku sekarang di inkubator karena masih perlu perawatan yang intensif,” katanya dengan penuh syukur. “Saya percaya dalam hidup ini, tidak ada yang kebetulan. Semua sudah direncanakan Tuhan,” katanya. “Tuhan sudah menentukan dan menuntun kami untuk memeriksakan kandungan kemarin. Jika kami terlambat mungkin kejadiaannya tidak seperti saat ini,” katanya lagi “Postingan temanku yang tidak biasa, yang menjadi penuntunku dalam mendampingi isteri. Saya kira juga bukan sebuah kebetulan, namun sudah ada dalam rencana Tuhan,” ujarnya lagi. “Kekuatan doa itu sungguh luar biasa dan dahsyat. Apalagi jika kita lakukan bersama-sama. Inilah yang terjadi ketika saya meminta doa keluarga dan teman-teman,” ujarnya. Tuhan mengangkat kepedihan hati kami, ketika dokter mengatakan bahwa istri dan anakku selamat dan baik keadaanya. Kesusahan dan trauma selama ini, disembuhkan oleh Tuhan sendiri dengan karunia kelahiran anak bagi kami. Tuhan adalah Sang Penyelenggara Ilahi, segalanya ada dalam tangan-Nya. Apakah aku merasakan kekuatan doa dalam hidup ini?
Eps45 Para Ksatria Penjaga Majapahit Karya Arief Sudjana "Aku merasa yakin bahwa suara seorang ketua persekutuan sembilan pura di Balidwipa ini akan didengar dan di
Yohanes 41-26 Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya. Yohanes 413-14 Kita cukup sering berhadapan dengan peristiwa yang tidak terduga di dalam hidup ini. Lalu kita berkata, “Aduh, kok bisa kebetulan gini yah... ketemu kamu di sini, padahal kita nggak janjian!” Dan masih banyak peristiwa lainnya yang kita katakan kebetulan. Peristiwa-peristiwa itu berbanding terbalik dengan rencana Tuhan. Melalui peristiwa perjumpaan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria, kita melihat tidak ada kata kebetulan dalam kamusnya Tuhan. Sebuah perjumpaan biasa di pinggir sumur yang menghasilkan perubahan luar biasa di dalam diri perempuan Samaria ini. Agenda Yesus jelas untuk mengubahkan perempuan Samaria itu. Di ayat 4 dituliskan Ia Yesus harus melintasi daerah Samaria. Letak Samaria memang berada di antara Yudea dan Galilea tetapi bukan berarti satu-satunya jalan yang bisa dilalui untuk menuju ke Galilea. Bagi orang Yahudi, mereka biasanya tidak akan memilih jalan yang melewati Samaria karena mereka membenci orang Samaria. Apa istimewanya perempuan Samaria yang ditemui Yesus ini? Tidak ada. Justru sebaliknya, hidupnya kacau. Pada ayat 6 dan 7 disebutkan bahwa perempuan ini mengambil air di siang bolong, seorang diri karena malu. Ia memiliki kehidupan yang jauh dari bahagia. Ia menikah sampai lima kali dan saat itu hidup dengan laki-laki yang bukan suaminya. Akar permasalahan perempuan tersebut adalah dosa dan ini masalah yang tidak bisa diselesaikannya sendiri. Karena itulah Yesus datang dalam kasih untuk mengubahkan hidupnya. Kehidupan perempuan Samaria berubah jauh ketika berjumpa dengan Yesus dan pada akhirnya bisa dengan spontan menyaksikan kebesaran-Nya. Yesus pun sangat mengasihi kita. Perbuatan kita mungkin tidak lebih parah dari perempuan Samaria tersebut, tetapi status kita sama, yaitu orang berdosa. Kalau kita mengenal dan bisa percaya Yesus bukan karena kebetulan, ini adalah anugerah yang diberikan Tuhan di dalam rencana-Nya yang agung. Kalau kita sungguh mengakui hidup kita sudah ada di dalam Yesus maka cara hidup kita pun haruslah sungguh berubah. Beryukurlah atas kasih anugerah-Nya, yang tidak secara kebetulan telah menyelamatkan dan menebus dosa-dosa kita. TIDAK ADA PERISTIWA KEBETULAN DI DALAM RENCANA TUHAN ATAS KEHIDUPAN ANDA. .
  • 9gq1j72djz.pages.dev/833
  • 9gq1j72djz.pages.dev/290
  • 9gq1j72djz.pages.dev/51
  • 9gq1j72djz.pages.dev/790
  • 9gq1j72djz.pages.dev/764
  • 9gq1j72djz.pages.dev/659
  • 9gq1j72djz.pages.dev/845
  • 9gq1j72djz.pages.dev/749
  • 9gq1j72djz.pages.dev/377
  • 9gq1j72djz.pages.dev/465
  • 9gq1j72djz.pages.dev/405
  • 9gq1j72djz.pages.dev/752
  • 9gq1j72djz.pages.dev/197
  • 9gq1j72djz.pages.dev/184
  • 9gq1j72djz.pages.dev/820
  • ayat tentang tidak ada yang kebetulan