DemikianlahRaja Soal Kimia memberikan sedikit latihan soal mengenai 50 Soal Kimia Kelas 10 Semester 2 dan Jawabannya. Bagi kalian yang ingin mempelajari materi lainnya, silakan kunjungi mengenai 20 Soal Kimia Kelas10 UTS Semester 2.Semoga belajar kalian bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia ke depannya.Usaha dan doa kalian pasti akan terjawab. @Salam Ra
Yuk, pelajari konsep dasar reaksi redoks reduksi-oksidasi berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks dengan membaca artikel berikut! — Di kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang melibatkan reaksi kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan, pengkaratan besi, pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi pada tubuh kita, dan masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang namanya reaksi kimia. Nah, kali ini, kita akan membahas tentang salah satu jenis reaksi kimia, yaitu reaksi redoks reduksi-oksidasi. Mulai dari konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan transfer elektron, dan perubahan bilangan oksidasi biloks. Apa Itu Reaksi Redoks? Sesuai dengan namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen. Konsep Reaksi Redoks yang Melibatkan Oksigen Coba deh kamu perhatikan persamaan reaksi penguraian oksida raksa pada gambar di atas. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat senyawa oksida raksa, yaitu HgO. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat unsur Hg dan gas oksigen O2. Itu berarti, terjadi perubahan dari HgO menjadi Hg. Nah, gas oksigen O2 di ruas sebelah kanan menandakan terjadinya pelepasan oksigen. Karena ada pelepasan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi reduksi. Sekarang, coba perhatikan persamaan reaksi pembentukan tembaga oksida. Di ruas sebelah kiri reaksi, terdapat unsur Cu dan gas oksigen O2. Sementara itu, di ruas sebelah kanan reaksi terdapat senyawa tembaga oksida CuO. Artinya, unsur Cu akan mengikat oksigen dan berubah menjadi tembaga oksida CuO. Nah, karena ada pengikatan oksigen, maka reaksi ini merupakan reaksi oksidasi. Gampangnya sih, kalau dilihat dari persamaan reaksi kimianya, pada reaksi reduksi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kanan, sebagai produk. Sedangkan, pada reaksi oksidasi, gas oksigen O2 akan berada di ruas sebelah kiri, sebagai reaktan. Gimana, paham, ya? Sekarang kita lanjut ke konsep reaksi redoks berikutnya. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perpindahan Elektron Berdasarkan perpindahan transfer elektron, reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Bisa kamu perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi, elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk. Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi biloks. Konsep Reaksi Redoks berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi Hayoo, masih ingat nggak nih dengan bilangan oksidasi biloks. Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya. Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi, kamu harus tahu terlebih dulu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi. Materi itu sebenarnya sudah dibahas di artikel Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya, nih. Jadi, bisa kamu baca dan pahami kembali supaya kamu jadi lebih mudah memahami konsep yang satu ini. Nah, setelah tahu konsep biloks, coba kita tentukan apakah reaksi di bawah ini reaksi redoks atau bukan. Tapi, kita hitung biloks masing-masing unsur yang ada pada reaksinya dulu, ya! Reaksi CuOs + H2g ——> Cus + H2Og CuO ——> Cu Ingat aturan penentuan nilai bilangan oksidasi biloks, ya. Dalam senyawa, biloks oksigen O itu umumnya bernilai -2, kecuali jika oksigen berada dalam senyawa peroksida H2O2, maka nilainya -1. Kemudian, karena CuO ini senyawa netral, maka biloks total C dan O dalam senyawa ini adalah nol. Nah, karena biloks O = -2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu harus bernilai +2. Sementara itu, Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Jadi, Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami reaksi reduksi. CuO ——> Cu reaksi reduksi. H2 ——> H2O H2 merupakan unsur bebas, jadi biloks H2 = 0. Sementara itu, biloks H pada senyawa H2O bernilai +1. Jadi, unsur H mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +1, sehingga mengalami reaksi oksidasi. H2 ——> H2O reaksi oksidasi Paham ya dengan penentuan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Dalam hal ini, kamu memang perlu paham betul dengan aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi. Nah, karena aturannya cukup banyak, kamu bisa mengatasinya dengan banyak berlatih soal-soal. Supaya kamu bisa benar-benar paham dan nggak hanya sebatas menghafal aja. — Wait, istirahat dulu sebentar yuk. Masih ada yang bikin kamu nggak paham? Tenang, ada fitur Adapto di ruangbelajar yang akan membantu kamu. Video belajar adaptif di Adapto bisa menyesuaikan dengan kecepatan belajar dan pemahaman kamu, lho! Oke, kita lanjut ya bahasannya! Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini, ya! Reaksi Mgs + 2HCl ——> MgCl2aq + H2g Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total biloks 2HCl = 0. Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor. Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator. Gimana, paham dengan penyelesaian contoh soal di atas? Di bawah ini ada beberapa latihan soal yang bisa kamu kerjakan, nih. Dicoba, ya! Itung-itung buat nambah kemampuan kamu. Hihihi… Oke, itu tadi pembahasan mengenai konsep reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi. Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsep reaksi redoks ini ada yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi, ya. Tentunya, kamu bisa pahami materi ini lebih lengkap dan dalam lagi di aplikasi ruangbelajar. Memahami pelajaran lebih mudah bersama kakak-kakak Master Teacher yang asik dan berpengalaman! Referensi Sudarmo, U. 2007. Kimia untuk Kelas X. Jakarta Phibeta. Chang, R. 2013. Kimia Dasar. Edisi ke-3. Jakarta Erlangga. Artikel ini telah diperbarui pada 25 Maret 2022.
Bilanganoksidasi suatu unsure dalam atom, senyawa ataupun ion dapat ditentukan dengan memperhatikan aturan-aturan berikut Oksidasi adalah suatu reaksi yang melepas elektron Reduksi adalah suatu reaksi yang menerima elektron Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi Berdasarkan kenaikan dan
Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gTentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gTentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2gbilangan oksidasi atom Cl adalah -1 hingga dgn +7 maka atom Cl yg cuma dapat mengalami reduksi terdapat pada tolong lapang dada caranya makasi Zat yg mengalami reduksi & oksidasi yakni Cl2. Pada Cl2, biloks Cl = 0. Pada NaCl, biloks Cl = -1, bermakna mengalami reduksi. Pada NaClO, biloks Cl = 1, mempunyai arti mengalami oksidasi. yg ngalami reduksi H2O yang ngalami oksidasi Na Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2g Na + H2O —-> NaOH + H2 Na mengalami oksidasi menjadi Na+ pd NaOH H2O mengalami reduksi menjadi H2 Tentukan zat yg mengalami reduksi & oksidasi dlm reaksi reaksi reduksi berikut s H2OCL→ NaOHaq H2g Mapel Kimia Kelas X Materi Reaksi Redoks Kata Kunci Bilangan Oksidasi Aturan-aturan untuk memilih Bilangan Oksidasi • Unsur bebas mempunyai biloks =0 Contoh → H,N,Fe berturut-turut dlm H2, N2, & Cl= 0 • Fluorin, unsur yg mempunyai biloks -1 • Golongan I logam alkali biloks = +1 pola Li, Na, K, Rb, Cs • Golongan II Alkali Tanah biloks = +2 teladan = Be, Mg, Ca, Sr, Ba • biloks sebuah unsur dlm suatu ion tunggal sama dgn muatannya Contoh biloks Fe dlm ion Fe²+ = +2 S²- = 2- • Biloks H umumnya= +1, kecuali dlm senyawa dgn logam maka biloks = -1 Contoh NaH BaH2 = -1 • biloks O umunya = -2 Contoh biloks O dlm H2O, MgO = -2 kecuali -Dalam Fe2O = +2 -Dalam Peroksida, seperti H2O2, biloks O = -1 -Dalam Senyawa superoksida, seperti KO2 biloks O= -1/2 -Dalam senyawa terner, biloks O senantiasa = -2 -Dalam senyawa biner, biloks O belum pasti = +2 • biloks halogen, sperti F, Cl, I, Br, At = -1 • biloks O dlm unsur-bagian dlm sebuah senyawa = 0 Contoh H2SO4= 0 • bilols bagian-bagian dlm senyawa poliatom = muatannya acuan = SO4²- = -2 • biloks dlm senyawa ion = muatan kation & anionya. bilangan oksidasi atom Cl adalah -1 hingga dgn +7 maka atom Cl yg cuma dapat mengalami reduksi terdapat pada tolong lapang dada caranya makasi jawabannya e ClO4- alasannya biloks dr ClO4- ialah Cl + O4. -+7 2-4 maka dr itulah biloks Cl tak dapat mengalami oksidasi lagi sebab telah mencapai biloks maksimal & hanya mampu melaksanakan reduksi. *Jadikan balasan terbaik ya;maaf kalo salah, gampang-mudahan bermanfaat Zat yg mengalami reduksi & oksidasi yakni Cl2. Pada Cl2, biloks Cl = 0. Pada NaCl, biloks Cl = -1, bermakna mengalami reduksi. Pada NaClO, biloks Cl = 1, mempunyai arti mengalami oksidasi. pada kondisi tersebut, Cl2 berperan ganda sebagai reduktor & oksidator. nah dlm keadaan ini, disebut autoredoks atau disproporsional..semoga menolong, jadikan yg tercerdas ya;
Padareaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator. Coba perhatikan contoh berikut ini, ya! Reaksi: Mg(s) + 2HCl -----> MgCl 2 (aq) + H 2 (g) Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0.
Berikut ini penjelasan tentang reaksi redoks, pengertian reaksi redoks, reaksi reduksi, pengertian reaksi reduksi, contoh reaksi redoks, persamaan reaksi redoks, konsep redoks, contoh reaksi reduksi. Konsep Reaksi Redoks Jika Anda membelah buah apel, kemudian membiarkannya di ruang terbuka, buah apel tersebut akan berubah warna menjadi kecokelat-cokelatan. Tahukah Anda, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Perubahan warna pada buah apel diakibatkan reaksi oksidasi yang dialami senyawa kimia yang terkandung dalam buah apel. Suatu reaksi oksidasi biasanya disertai oleh reaksi reduksi sehingga lazim disebut reaksi redoks. Apakah reaksi reduksi oksidasi itu? Konsep reaksi redoks dapat ditinjau dari tiga konsep, yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. 1. Konsep Redoks Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen Pada peristiwa pengaratan besi, logam Fe bereaksi dengan oksigen membentuk karat besi Fe2O3. Artinya, pada reaksi ini logam Fe mengikat oksigen agar membentuk Fe2O3. Pengaratan logam besi merupakan contoh reaksi oksidasi. Berdasarkan hal tersebut, reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Bagaimana dengan peristiwa pada isolasi bijih besi menjadi logam besi? Pada peristiwa ini, bijih besi melepaskan oksigen. Artinya, bijih besi kehilangan oksigen. Mengacu pada fakta ini, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh lain reaksi reduksi menurut konsep ini adalah sebagai berikut. 2. Konsep Redoks Berdasarkan Penyerahan dan Penerimaan Elektron Atom Mg memiliki konfigurasi elektron 2 8 2 sehingga elektron valensinya 2. Adapun konfigurasi elektron atom Cl adalah 2 8 7 sehingga elektron valensinya adalah 7. Untuk mencapai kestabilannya, atom Mg harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron. Jadi, atom Mg memberikan masing-masing 1 elektron kepada 2 atom Cl sehingga 1 atom Mg mengikat 2 atom Cl. Setelah melepaskan 2 elektron, atom Mg menjadi ion Mg2+. Adapun atom Cl menjadi ion Cl– setelah menerima 1 elektron. Senyawa yang terbentuk adalah MgCl2. Reaksi kimia yang terjadi pada pembentukan ikatan MgCl2 dapat juga dituliskan melalui tahapan berikut. Mgs → Mg2+aq + 2 e– merupakan reaksi oksidasi, sedangkan Cl2aq + 2 e–→2 Cl–aq merupakan reaksi reduksi. Berdasarkan pada contoh ini, reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Zat yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator. 3. Konsep Redoks Berdasarkan Peningkatan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Konsep redoks berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi ini merupakan konsep redoks yang sekarang digunakan oleh siapa pun yang mempelajari ilmu Kimia. Apakah bilangan oksidasi itu? Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki atom jika atom tersebut berikatan dengan atom lain. Nilai bilangan oksidasi suatu atom dapat diketahui lebih mudah dengan menggunakan aturan berikut. Dengan menggunakan aturan tersebut, bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi antara logam Mg dan gas klorin atom Mg dan Cl dapat diketahui. Bilangan oksidasi atom Mg dalam bentuk bebasnya = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = +2. Bilangan oksidasi atom Cl dalam gas Cl2 = 0, sedangkan dalam bentuk senyawa MgCl2 = –1. Jadi, bilangan oksidasi atom Mg mengalami peningkatan dari 0 menjadi +2, sedangkan bilangan oksidasi atom Cl mengalami penurunan dari 0 menjadi –1. Suatu atom dikatakan mengalami reaksi oksidasi reduktor jika mengalami peningkatan bilangan oksidasi dan dikatakan mengalami reaksi reduksi oksidator jika mengalami penurunan bilangan oksidasi. Dengan demikian, Mg merupakan reduktor, sedangkan Cl2 merupakan oksidator.
Merupakanlarutan yang tidak memiliki kemampuan sebagai penghantar arus listrik. Larutan ini juga dikenal dengan sebutan Isolator. 6. Ciri-ciri Larutan Non ELektrolit: Kenali dan pahami ciri dari larutan non elektrolit di bawah ini: Merupakan penghantar listrik yang buruk atau dikenal dengan istilah isolator.
Dalam artikel ini terdapat 9 contoh soal pilihan ganda materi konsep reaksi reduksi dan oksidasi beserta Soal 1Salah satu ciri-ciri dari reaksi oksidasi adalah…….A. Adanya unsur yang mengalami penurunan bilangan oksidasiB. Terjadinya peristiwa penangkap oksigen oleh suatu zatC. Adanya zat yang mengikat hidrogenD. Adanya sejumlah elektron yang ditangkapE. Adanya zat yang melepaskan oksigenPembahasan Reaksi reduksi dan oksidasi dapat dibedakan melalui empat aspek yaituKonsep pelepasan dan pengikatan oksigenOksidasi reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen pada suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen oleh suatu zatKonsep pelepasan dan penerimaan elektronOksidasi reaksi yang melibatkan pelepasan elektron dari suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan penerimaan elektron oleh suatu zat Konsep kenaikan dan penurunan bilangan oksidasiOksidasi reaksi yang melibatkan kenaikan bilangan oksidasi suatu unsurReduksi reaksi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi suatu unsurKonsep pelepasan dan pengikatan hidrogenOksidasi reaksi yang melibatkan pelepasan hidrogen dari suatu zatReduksi reaksi yang melibatkan pengikatan hidrogen oleh suatu zatNah berdasarkan aspek aspek di atas maka pilihan jawaban yang menunjukkan ciri-ciri dari reaksi oksidasi adalah yang jawaban yang lain menunjukkan ciri-ciri dari reaksi Soal 2Ketika pita magnesium dipanaskan maka dihasilkan warna nyala putih yang dapat menyilaukan mata. Hal tersebut disebabkan karena magnesium bereaksi dengan oksigen di udara menurut persamaan reaksi2Mgs + O2g ⇒ 2MgOsBerdasarkan persamaan reaksi tersebut maka pernyataan dibawah ini yang tidak tepat adalah……….A. Reaksi di atas tergolong reaksi oksidasiB. Magnesium mengalami oksidasi karena menangkap oksigenC. Bilangan oksidasi magnesium mengalami peningkatanD. Bilangan oksidasi magnesium dalam MgO adalah + 2E. Magnesium mengalami reduksi karena menangkap oksigenPembahasanPernyataan A benar Reaksi tersebut tergolong ke dalam reaksi oksidasi. Hal tersebut dapat dibuktikan denganAdanya zat yaitu Mg yang menangkap oksigenBilangan oksidasi Mg naik dari 0 menjadi + 2Pernyataan B benarSudah dijelaskan sebelumnya bahwa magnesium yang menangkap oksigen mengalami reaksi C benar lihat penjelasan pernyataan A.Pernyataan D benarMgO tersusun oleh unsur Mg dan O. Kita mengetahui jumlah bilangan oksidasi dalam molekul netral = 0 dan bilangan oksidasi oksigen pada senyawa ini adalah - Mg + O = Mg + -2 = Mg = +2Pernyataan E salahPernyataan ini saling bertolak belakang dengan alasannya. Reaksi reduksi tidak mengalami peristiwa penangkapan oksigen melainkan mengalami peristiwa pelepasan oksigen. Sementara pada reaksi diatas dapat kita lihat bahwa magnesium meningkat oksigen membentuk magnesium EContoh Soal 3Reaksi dibawah ini yang tidak termasuk reaksi reduksi adalah…….A. H2g + F2g ⇒ 2HFgB. 2Fe2O3s + 3C ⇒ 4Fes + 3CO2gC. CaCO3s ⇒ CaOs + CO2gD. Zn²+aq+2e ⇒ ZnaqE. 2N2O5g ⇒ 2N2g + 5O2gPembahasan Reaksi A = reaksi reduksiAlasan terjadi pengikatan hidrogen oleh F2Reaksi B = reaksi reduksiAlasan karena terjadi pelepasan oksigen oleh Fe2O3Reaksi C = bukan reaksi reduksi dan oksidasiAlasan karena tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi pada setiap unsur dari persamaan reaksinya. Reaksi D = reaksi reduksiAlasan terjadi penangkapan elektron oleh Zn²+ dan penurunan bilangan oksidasi Zn dari +2 menjadi E = reaksi reduksi Alasan terjadi pelepasan oksigen oleh N2O5Jawaban CContoh Soal 4Perhatikan perubahan-perubahan spesi pada beberapa reaksi dibawah Cl2 menjadi Cl-2. KClO3 menjadi KCl3. HBr menjadi Br24. C menjadi CO2Diantara perubahan di atas yang menunjukkan peristiwa reduksi adalah nomor……..A. 1 dan 2B. 1 dan 3C. 2 dan 3D. 2 dan 4E. 3 dan 4Pembahasan Untuk mengetahui perubahan manakah yang mengalami reaksi reduksi maka cara paling mudah adalah dengan melihat perubahan bilangan menjadi Cl-Bilangan oksidasi Cl berubah dari 0 menjadi -1 = penurunan bilangan oksidasi = reduksi KClO3 menjadi Cl dalam KClO3= + Cl dalam KCl= -1Cl mengalami penurunan bilangan oksidasi = reduksi HBr menjadi Br2Bilangan oksidasi Br berubah dari -1 menjadi 0 = bilangan oksidasi naik = oksidasiC menjadi CO2 Bilangan oksidasi C berubah dari 0 menjadi + 4 = mengalami kenaikan bilangan oksidasi = oksidasi Contoh Soal 5Pada reaksi di bawah ini atom N mengalami……….dengan perubahan bilangan oksidasi yaitu……….4NH3g + 5O2g ⇒ 4NOg + 6H2OA. Oksidasi, dari +3 menjadi -2B. Oksidasi, dari -3 menjadi +2C. Oksidasi, dari 0 menjadi -2D. Reduksi, dari +2 menjadi -3E Reduksi, dari 0 menjadi -2Pembahasan Bilangan oksidasi N dalam NH3BO N + 3 x BO H = 0BO N + 3 x +1 = 0BO N = -3Bilangan oksidasi N dalam NOBO N + BO O = 0BO N + -2 = 0BO N = +2Unsur N mengalami perubahan biloks dari - 3 menjadi +2 = oksidasi Contoh Soal 6Pada reaksi 3I2 + 6KOH ⇒ 5KI + KIO3 + 3H2O, zat yang mengalami reaksi autoredoks dan perubahan bilangan oksidasinya adalah…...A. I2, dari 0 menjadi -1 dan +5B. I2, dari -1 menjadi +1 dan +5C. I2, dari +5 menjadi -1 dan +1D. K, dari +1 menjadi -1 dan 0E. O, dari -2 menjadi -6 dan +2Pembahasan Reaksi autoredoks adalah jenis reaksi redoks yang melibatkan adanya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi sekaligus pada suatu reaksi di atas dapat kita lihat bahwa I2 mengalami perubahan menjadi KI dan KIO3. Maka kemungkinan I2 yang mengalami reaksi oksidasi I dalam I2 = 0, karena I2 adalah unsur oksidasi dalam K adalah unsur golongan 1A maka bilangan oksidasinya adalah +1. BO K + BO I = 0+1 + BO I = 0BO I = -1Bilangan oksidasi dalam KIO3BO K + BO I + 3 x BO O = 0+1 + BO I + 3 x -2 = 0BO I = +5Nah terlihat bahwa bilangan oksidasi I berubah dari 0 menjadi -1 dan +5. Hal ini membuktikan bahwa I2 mengalami reaksi AContoh Soal 7Perhatikan reaksi dibawah2KClO3 + 2MnO2 ⇒ 2KMnO4 + Cl2 + O2Berdasarkan persamaan reaksi diatas zat yang teroksidasi adalah…….A. KClO3 B. MnO2C. KMnO4D. Cl2E. O2Pembahasan Oksidator, reduktor, zat yang teroksidasi, zat yang tereduksi, pereduksi dan pengoksidasi semuanya tidak mungkin berada di bagian produk. Zat-zat ini selalu berada di bagian option jawaban C, D dan E adalah salah. Kecuali yang ditanyakan adalah hasil oksidasi atau hasil reduksi maka keduanya selalu berada di bagian produk, bukan di bagian yang teroksidasi adalah zat yang mengalami kenaikan bilangan Cl dalam KClO3 BO K + BO Cl + BO O = 0+1 + BO Cl + 3 x -2 = 0BO Cl = +5Biloks Cl dalam Cl2 = 0, karena unsur ternyata mengalami penurunan bilangan oksidasi dari + 5 menjadi 0. Maka KClO3 zat yang mengalami Mn dalam MnO2BO Mn + 2 x BO O = 0BO Mn + 2 x -2 = 0BO Mn = +4Biloks Mn dalam KMnO4BO K + BO Mn + 4 x BO O = 0+1 + BO Mn + 4 x -2 = 0BO = +7Terlihat bahwa bilangan oksidasi mengalami kenaikan dari + 4 menjadi 7 sehingga MnO2 adalah zat yang mengalami BContoh Soal 82HgCl2 + SnCl2 ⇒ SnCl4 + Hg2Cl2 Zat yang bertindak sebagai reduktor pada reaksi diatas…….A. HgCl2 dan SnCl2B. HgCl2 dan Hg2Cl2 C. HgCl2 D. SnCl2E. SnCl4Pembahasan Seperti yang sudah dijelaskan pada soal sebelumnya nya, bahwa reduktor selalu berada di bagian pereaksi. Jadi kemungkinan jawaban untuk soal di atas adalah antara HgCl2 dan yang memungkinkan sebagai reduktor adalah HgCl2 dan adalah zat yang mereduksi zat lain sedangkan reduktor itu sendiri mengalami oksidasi atau terjadi kenaikan bilangan oksidator adalah zat yang mengoksidasi zat lain sedangkan oksidator itu sendiri mengalami reduksi atau terjadi penurunan bilangan oksidasi HgCl2 dalam HgCl2 BO HgCl2 + 2 x BO Cl = 0BO HgCl2 + 2 x -1 = 0BO HgCl2 = +2Bilangan oksidasi HgCl2 dalam Hg2Cl2 2 x BO Hg + 2 x BO Cl = 02 x BO Hg + 2 x -1 = 0BO Hg = +1Karena Hg mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +2 menjadi +1 mengalami reduksi, maka HgCl2 bertindak sebagai oksidasi Sn dalam SnCl2BO Sn + 2 x BO Cl = 0BO Sn + 2 x -1 = 0BO Sn = +2Bilangan oksidasi Sn dalam SnCl4 BO Sn + 4 x BO Cl = 0BO Sn + 4 x -1 = 0BO Sn = +4Bilangan oksidasi Sn pada reaksi diatas mengalami kenaikan yaitu dari + 2 menjadi + 4 mengalami oksidasi sehingga SnCl2 bertindak sebagai Soal 9Berikut adalah beberapa pernyataan terkait dengan reaksi3Cu + 8HNO3 ⇒ 3CuNO32 + 4H2O + 2NO1. H2O adalah reduktor2. Bilangan oksidasi Cu berubah dari 0 menjadi +3. HNO3 merupakan oksidator4. Cu reduksi HNO35. Cu bertindak sebagai pengoksidasiMaka pernyataan yang benar berdasarkan reaksi diatas ditunjukkan oleh nomor……..A. 1, 2 dan 3B. 1, 2 dan 4C. 2, 3 dan 4D. 2, 4 dan 5E. 3, 4 dan 5Pembahasan Pernyataan 1 salahSeperti yang sudah dijelaskan pada soal-soal sebelumnya bahwa oksidator maupun reduktor tidak pernah berada di bagian 2 benarBilangan oksidasi Cu pada Cus adalah 0 sedangkan bilangan oksidasi Cu pada CuNO32 dapat dicari dengan cara CuNO32CuNO32 ⇒ Cu²+ + 2NO3-Makan Cu pada CuNO32 adalah + 2, sehingga bilangan oksidasi nya pun + 3 benarOksidator mengalami reduksi. Atom N pada HNO3 mengalami reduksi dengan penurunan persamaan oksidasi dari +5 pada HNO3 menjadi +2 pada NO.Pernyataan 4 benarKarena HNO3 pada reaksi diatas mengalami reduksi dan Cu mengalami oksidasi, maka artinyaCu mereduksi HNO3, atauHNO3 mengoksidasi CuPernyataan 5 salahPengoksidasi = oksidator = zat yang mengoksidasi zat lain sementara zat ini sendiri mengalami reaksi diatas Cu tidak mengalami reduksi, melainkan mengalami oksidasi dengan peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi + CNah, itulah 9 contoh soal pilihan ganda dan pembahasannya terkait materi konsep Reaksi reduksi dan oksidasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kamu serta pemahaman kamu tentang materi kimia di sekolah.
. 9gq1j72djz.pages.dev/3719gq1j72djz.pages.dev/2309gq1j72djz.pages.dev/229gq1j72djz.pages.dev/1579gq1j72djz.pages.dev/6049gq1j72djz.pages.dev/4449gq1j72djz.pages.dev/8479gq1j72djz.pages.dev/459gq1j72djz.pages.dev/6599gq1j72djz.pages.dev/8749gq1j72djz.pages.dev/4559gq1j72djz.pages.dev/5689gq1j72djz.pages.dev/609gq1j72djz.pages.dev/8219gq1j72djz.pages.dev/471
atom cl dalam zat berikut yang mengalami reduksi adalah